Entah dua bulan atau sebulan yang lalu, saya lupa, ada seorang teman menanyakan pada saya, kira-kira jika saya sudah bisa nyoblos (Kebetulan masih belum cukup umur, hehe...), siapa yang akan saya pilih. "ee.... Gak tau.. Jokowi mungkin," "Kenapa? Orang-orang banyak yang suka sama dia, padahal..... (Saya lupa dia bilang apa, intinya dia gak suka sama Jokowi)."
Saat itu, saya gak bisa ngomong banyak-banyak, soalnya saya sendiri masih belum yakin mau pakai kemeja kotak-kotak atau baju garuda merah. Dan saat itu saya ngerasa malu juga, soalnya saya kan bilang kalo saya dukung Jokowi tapi gak bisa ngasih alasan yang kuat. Andai aja dia ngasih pertanyaan itu sekarang, saya pasti bisa ngejawabnya.
Q : Kenapa dukung Jokowi?
A : Supaya Indonesia gak dipimpin pemerintahan yang diktator.
Q : Maksudnya?
A : Pernah dalam suatu wawancara, Prabowo pernah bilang kalau Indonesia belum siap dengan demokrasi, Indonesia perlu pemerintahan yang diktator.
Q : Melihat kondisi sekarang ini dimana rakyat kerjaannya nuntut aja, baguskan kalau ada pemerintahan yang diktator?
A : Bagus buat yang mendukung, Bencana buat yang enggak.
Kalau yang diktator menang, yang mendukung enak-enak aja, yang enggak? Sudah jagoannya kalah, ngekritik juga gak bisa, tertekan rasa takut kalau-kalau buka mulut sedikit saja. Bandingkan dengan kalau yang menang bukan yang diktator, yang mendukung senang, yang gak mendukung juga tetap senang, wong tetep bisa ngoceh seenaknya kok, berekspresi semaunya, gak perlu takut 'diculik' hehehe...
Q : Tapi Jokowi kan sukanya pencitraan?
A : Selama kegiatan 'pencitraan' nya gak bikin tugasnya keteteran ya gak apa-apalah. Lagipula pencitraan itu penting loh, bukan cuma buat politisi saja, bahkan buat semua manusia. Coba baca ini.
Q : Tapi dia itu haus jabatan, masak belum selesai jadi walikota Solo sudah jadi Gubernur DKI, terus sekarang udah nyalonin jadi presiden aja.
A : Seperti kata mendiang suami Ibu Megawati, "Kalau politisi tidak pernah bermimpi
berkantor di Medan Merdeka Utara,
berarti dia bukan politisi." Lagipula kembali lagi pada kinerjanya selama menjabat baik walikota maupun gubernur, ada perubahan kan? Ada hasilnya kan? Kalau memang dia haus jabatan setidaknya dia membuktikan dia layak, dia juga sudah kerja keras.
Q : Tapi dia itu CaPres boneka!!
A : Ini yang bikin bingung, bilang Jokowi haus jabatan tapi juga disebut CaPres boneka, kalau cuma boneka, berarti bukan kehendaknya sendiri kan, berarti bukan ambisinya sendiri kan? Terus yang bener yang mana?
Saya sendiri kalau disuruh jawab secara subjektif sih mungkin (Cuma mungkin loh ya...) Jokowi ini gak terlalu ngoyo jadi presiden tapi dia tau dia mampu, makannya waktu diberi kesempatan & kepercayaan, ya dia ambil, begitu.
Sekarang keputusan mau milih siapa itu terserah diri sendiri aja. Pinter-pinter aja milih, cari info sebanyak-banyaknya. Inget, kalau sudah punya jagoan, jangan ikut kampanye hitam, terus yang penting 'JANGAN GOLPUT'.
Kotak-Kotak
UN SMA 2014
Namun nasi sudah jadi bubur, pokoknya sudah berusaha semaksimal mungkin, yang terpenting sekarang berdoa semoga UN 2014 SUKSES!<br>
sumber : m.kaskus.co.id/thread/534e4eafc807e7e4088b45f9
Pulau Maho
Pendidikan Indonesia
Pada tahun 2012, berdasarkan hasil riset PISA - Program for International Student
Assessment, rata-rata nilai
siswa-siswi Indonesia menempati urutan
Kedua paling bawah dari total 65 negara.
Riset yang dilakukan adalah dengan
menguji kemampuan
akademis siswa berumur 15-16 tahun
dalam bentuk ujian tertulis untuk kategori mata pelajaran
matematika, sains, dan membaca.
Bagaimana bisa? Pelajar Indonesia kan banyak yang menjuarai olimpiade tingkat internasional? Memang benar, tapi kita harus ingat lebih banyak pelajar Indonesia yang tertinggal jauh, contohnya saja pelajar yang berada di pedalaman, perbatasan negara ataupun desa-desa kecil yang tak tersentuh globalisasi. Bahkan ada pelajar SMA Indonesia yang tidak mengerti konsep aljabar sederhana. Tapi kita memang tidak bisa percaya terhadap hasil survey begitu saja, setidaknya hasil survey ini bisa kita jadikan sebagai pengingat bahwa meski sudah banyak prestasi pelajar Indonesia di luar negeri, kita tidak boleh puas, karena pada kenyataanya masih banyak yang harus dibenahi dari sistem pendidikan Indonesia. Dan berdasarkan opini saya yang menjadi masalah utama pendidikan Indonesia adalah tidak meratanya kualitas pendidikan di Indonesia. Selain itu sistem mengajar guru di Indonesia mayoritas membuat siswa malas belajar karena selama ini siswa hanya dituntut untuk menghafal. Lalu pemikiran bahwa anak yang mendapatkan nilai bagus adalah anak yang pandai harus diubah, karena pemikiran ini selain hanya akan melahirkan lulusan - lulusan yang menguasai teori tapi tidak berketerampilan juga dapat menjadi faktor adanya budaya contek - menyontek karena pelajar mencoba menghalalkan segala cara untuk mendapat nilai yang bagus.
Sumber : m.kaskus.co.id/thread/5336b571fbca17c96c8b46c9
Makam Harry Potter Ditemukan
Siapa yang
mengira tokoh rekaan penyihir cilik “Harry Potter” ternyata ada dikehidupan
nyata. Seperti diberitakan bahwa saat ini ditemukan sebuah makam yang
bertuliskan Harry Potter pada sebuah gereja di Inggris, sebelah utara
Yorkshire.
of the above Died 27ᵗ ͪ April 1926