Just the bane of my existence

RSS

The Hunger Games Trilogy

Meski telat banget saya baru bikin resensi trilogi ini sekarang, tapi semoga tulisan ini bisa berguna, ya minimal buat copas'an pelajar yang dapet tugas bikin resensi lah :D. So here we go,
Seri novel The Hunger Games, karya Suzanne Collins ini terdiri dari 3 buku, yang pertama ada The Hunger Games (2008), Catching Fire (2009), dan yang terakhir Mockingjay (2010). Dengan genre young adult science fiction adventure, seri ini berhasil mendapatkan berbagai penghargaan dan menjadi best seller.
Dikisahkan ada sebuah negara distopia (Masa depan yang buruk) pascaapokalips (Akhir zaman) bernama Panem di Amerika Utara. Panem ini terdiri dari satu pemerintahan pusat bernama Capitol dan 13 distrik yang mengelilinginya. Karena para distrik merasa pembagian pemerintahan dan sumber daya tidak adil mereka pun memberontak melawan
Capitol. Pemberontakan berhasil dipadamkan dan salah satu distrik – distrik 13 – menjadi korban hingga diluluh-lantakkan.
Api pemberontakan pun padam tetapi Capitol tidak berdiam diri begitu saja. Mereka tidak ingin ada pemberontakan - pemberontakan baru muncul kembali dan meredamnya dengan cara melakukan The Hunger Games.
The Hunger Games adalah acara tahunan yang diikuti oleh seorang anak laki-laki dan perempuan yang berusia antara 12 – 18 tahun yang berasal dari dua belas distrik di sekeliling Capitol, yang dipilih melalui pengundian untuk bersaing dalam pertarungan mematikan yang disiarkan secara langsung di televisi.
Pada pengundian nama anak perempuan yang akan mewakili distrik 12 pada perayaan The Hunger Games ke 74, keluar nama seorang gadis yang baru berumur 12 tahun, Prim. Prim memiliki kakak perempuan bernama Katniss Everdeen yang mengajukan diri untuk menggantikannya mengikuti The Hunger Games.
Dan seterusnya seri novel ini menceritakan bagaimana berlangsungnya Hunger Games ke-74 yang dimenangkan 2 kontestan untuk pertama kalinya yaitu Katniss dan Peeta (Peserta laki - laki dari distrik 12). Kemenangan Katniss Everdeen dan Peeta Mellark dalam Hunger Games berbuntut panjang. Kemenangan mereka menyulut api
pemberontakan para penduduk di
beberapa distrik. Oleh sebab itu, Presiden Snow (Presiden Panem) berkunjung ke rumah Katniss. Membahas tentang tur kemenangannya. Atau lebih tepatnya, memintanya melakukan apa yang disuruhkan saat tur kemenangannya untuk meredam percikan pemberontakan pada para penduduk. Sementara itu, satu tahun setelah kemenangan Katniss dan Peeta, Capitol memiliki agenda sendiri untuk penyelenggaraan Hunger
Games yang bertepatan dengan diadakannya Quartel Quell yang ketiga. Quarter Quell merupakan edisi spesial Hunger Games yang dimuliakan yang diadakan setiap dua puluh lima tahun sekali. Karena sifatnya yang istimewa, maka pada tahun itu pesertanya diambil dari para pemenang Hunger Games sebelumnya. Dalam upaya Presiden Snow membalas dendam, Katniss dan Peeta kembali bermain dalam Hunger Games.
Katniss Everdeen selamat dari Hunger Games, dua kali. Setelah diloloskan dari Quarter Quell oleh kelompok pemberontak dari Distrik 13 yang sebelumnya diyakini sudah musnah, Katniss menjalani sesi-sesi latihan dalam kota bawah tanah di Distrik 13 untuk menjadikannya seorang pejuang, pemberontak. Seorang Mockingjay. Sementara itu, Capitol makin membenci Katniss. Capitol menghujani Distrik 12 dengan bom. Sementara itu, Peeta Mellark jadi tawanan Capitol. Katniss berasumsi Peeta sudah tewas. Sayangnya Peeta masih hidup. Peeta ditampilkan di TV dan
disiarkan ke seantero Panem dan dia dianggap sebagai pengkhianat. Kemudian para pemberontak berhasil menculiknya dan membawanya ke Distrik 13. Celakanya, Peeta sudah berubah 180 derajat. Ia ditahan dan disiksa sedemikian rupa oleh Capitol. Peeta telah dibajak dan dicuci otak. Segala kenangan masa lalunya, terutama yang berhubungan dengan Katniss, diobrak-abrik dengan racun tawon penjejak. Peeta yang baru ini melihat Katniss sebagai mutt (makhluk buas ciptaan Capitol), dan bernafsu untuk membunuhnya. Katniss depresi, stres dan menderita gangguan mental. Namun sementara itu ia terus berperang bersama para pemberontak, merebut distrik-distrik. Seakan luka-luka yang dideritanya belum cukup banyak saja. Katniss menjadi boneka Coin, pemimpin Distrik 13, sang Mockingjay yang menyulutkan api pemberontakan ke seluruh distrik. Namun ia belum mengetahui, bahwa Coin punya rencana lain terkait dengan dirinya. Katniss cuma punya satu tujuan yang menguasai benaknya, yaitu membunuh Presiden Snow dengan tangannya sendiri.
Novel ini diceritakan dengan sudut pandang orang pertama yaitu dari sudut pandang Katniss, dengan penggambaran yang detail, bahasa yang mudah dipahami, alur yang jelas, buku ini sangat patut untuk dibaca.
Novel ini bisa sebagai bacaan yang bersifat menghibur mengingat genre fiksi yang diusungnya, tapi jika kita ingin melihat dan menganalisa lebih dalam lagi mungkin ini bisa menjadi sindiran terhadap sistem pemerintahan di beberapa negara di dunia juga lebih banyak lagi amanat untuk umat manusia. Untuk saya sendiri, saat membaca buku ini, terkadang saya ketawa, kadang nangis, dan ya membuat saya merenung, beginikah nanti dunia kita di masa depan?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS